Tik tok tik tok detak jam dinding di kantor menunjukkan
pukul 23.00 wib +++, Mataku masih menatap monitor komputer di meja kerjaku, Jari tanganku masih menari - nari di atas keyboard komputer. Terasa ada sedikit keram di kaki dan pegal di punggung. Saat ku gelengkan kepala terdengar krek krek krek menandakan
kakunya urat leherku. Suara tv lah yang menemani malam kerjaku hingga jam kerja
usai. Motor sudah dimasukkan dan pintu sudah di kunci.Menjelang colorbar mending ngeblog dulu ^_^.
Selasa 23 oktober 2018, hari bersejarah untukku, kenapa? Hari itu adalah hari pertama aku menjalankan yang namanya
"operasi",Sakit yang aku derita mengharuskanku untuk menjalankan
operasi. Sudah lama sakit itu bersarang di badan ini,Tapi mulai terasa saat bulan puasa tahun ini 2018.Sedih rasanya 2 hari bolong puasa ramahdan 2018, Karena badan memang tidak sanggup menahan rasa sakitku. Usai lebaran, untuk pertama kalinya aku dirawat di rumah
sakit. Pertama kali pula merasakan pergelangan tangan di tusuk
jarum infus, Sedikit perih saat di tusuk dan terasa agak pegal. Terbaring di atas ranjang rumah sakit yang memang pas untuk
satu orang. Di kamar cendana 21 yang berisikan 8 orang termasuk diriku, Saling sapa dan bertanya apa penyakit yang sedang diderita,Ditemani satu tv yang telah di stel otomatis waktu on dan
off nya.Setelah 3 hari aku keluar dari rumah sakit dengan sedikit
ribetnya admisitrasi.
Diagnosa awal di rumah sakit aku mengidap batu empedu dan
liver tahap I. Kalau flu, demam, batuk, sakit gigi sudah sering ku alami.
Tapi ini penyakit yang tidak pernah aku tahu dan asing yang
pernah ku alami
Mata terlihat kuning dan badanpun juga menguning serta badan
terasa gatal
Meskipun sudah keluar dari rumah sakit, tapi penyakit itu
belum hilang
Pihak rumah sakitpun menganjurkan untuk kontrol. Setelah kontrol beberapakali tidak ada perubahan dan aku
mulai mengabaikan kontrol. Sudah tidak kontrol lagi hampir 1 bulan lebih, sakit itu
kambuh lagi dan bahkan parah. Menggangu aktivitas sehari - hari bahkan saat kerjapun
pernah kambuh Pukul 02.15 wib. Sakit itu kambuh dan aku pun di bawa ke rumah
sakit lagi.
Kali ini rumah sakit yang berbeda, dengan maksud mendapatkan
pelayanan yang tepat. Setelah melihat diagnosa dari rumah sakit sebelumnya
Rumah sakit yang ini menganjurkan ku untuk melakukan operasi
agar tidak terjadi komplikasi.
Berkecamuklah pikiranku mendengar saran dari dokter tentang
operasi. Setelah 3 hari di rumah sakit akupun pulang dan dokter
memberiku kontrol. Surat kontrol itu sekaligus surat persetujuan operasi dari
pihak rumah sakit. Terjadi obrolan yang serius antara aku dan orang tuaku
mengenai hal tersebut.
Keluargaku memantapkan diriku untuk melakukan operasi
tersebut. Tujuannya agar aku tidak merasa kesakitan lagi saat sakit
itu kambut. Mereka merasa sedih saat aku meringkuk kesakitan dengan
wajah yang pucat.
Senin 22 oktober 2018 aku kembali dengan membawa surat itu, Yang menandakan kalau aku bersedia di operasi (angkat
empedu).Selasa 23 oktober 2013, jam menunjukkan pukul 08.30 wib. Aku sudah berada di ruang operasi.Aku baru tahu kalau orang operasi itu telanjang bulat,
sedikit malu dengan susternya.Selang infus disuntuk dan aku mulai kehilangan kesadaranku
(gelap). Tidak tahu berapa lama aku tertidur selama operasi
berlangsung, hanya dokter yang tahu. Lirih terdengar dokter menyebut namaku dan memintaku menyebutkan
sebuah angka. Kesadaranku mulai pulih dan mataku mulai terbuka tap badan
masih lemas. Sekitar pukul 10.30 wib aku sudah kembali ke kamar rawatku.Terasa sedikit perih di bagian perutku, akupun belum berani
untuk melihatnya
4 hari di rumah sakit aku diizinkan pulang melakukan
perawatan di rumah
Alhamdulillah, setelah operasi itu sakitnya tidak lagi
datang (kambuh)
Sampai tulisan ini dibuat, tubuhku merasa baikan
Luka bekas operasi masih belum menyatu dengan kulit
Mualpun masih terasa saat mengendarai motor di jalan
bebatuan
Sewaktu masih sakit aku pernah bernazar
Insyaallah 2019 akan ku bayar termasuk puasa yang bolong
Masih merindukan seseorang yang ingin memelukku tak tahu itu
siapa
Terimakasih ^_^