Sahabat dan kita adalah satu jiwa dalam dua tubuh yang berbeda.
Ketika kita harus menerima siapa yang akan menjadi ibu, ayah, dan
saudara kita, sahabat adalah anggota keluarga yang kita pilih dengan
sukarela. Susah-senang, suka-duka, kita bagi dengan mereka. Tanpa tawa
atau pinjaman bahu mereka, hidup tak akan “penuh” atau terasa bermakna.
Seiring bertambahnya kesibukan masing-masing, kalian berdua tidak
selalu bisa main bareng dan saling memberi kabar. Walau
begitu, saat kalian sudah bertemu lagi kamu tetap bisa lepas di
depannya.
Obrolan kalian mengalir berjam-jam. Kamu akan antusias mendengar
ceritanya yang segudang dan dia akan dengan terbuka mengisahkan banyak
hal. Lalu dia akan bertanya tentang kabar keluargamu dan rencana masa
depanmu. Apapun jawabanmu, kamu tak perlu takut dihakimi/diejek. Walau tak
selalu mengontak tiap hari, di antara kalian tak ada jurang komunikasi.
3. KALIAN TIDAK AKAN SEENAKNYA MEMBATALKAN APAPUN YANG SUDAH KALIAN RENCANAKAN.
Kalian akan sangat menghargai kesepakatan yang kalian bikin. Ketika
sudah berencana makan nasi goreng bareng malam nanti, salah satu dari
kalian tidak akan seenaknya batal datang karena tiba-tiba malas keluar.
Ketika kalian sudah sepakat menghabiskan malam Tahun Baru bersama, tidak
ada ceritanya salah satu dari kalian mangkir karena lebih memilih
bersama pacar.
Jika sudah lebih dewasa, kalian mengerti bahwa kalian tak akan bisa
untuk selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Bertambahlah alasanmu dan
sahabatmu untuk benar-benar menepati janji. Kalian mau pergi ke Taman
malam minggu depan? Atau menggelar acara makan-makan nanti malam? Sebisa
mungkin, kalian akan berusaha supaya rencana itu tak batal.
4. BERUSAHA BOHONG DI DEPAN MEREKA ADALAH HAL YANG PERCUMA.
Karena terlalu lama menghabiskan waktu bersama, kalian jadi hapal
ekspresi wajah dan gerak-gerik satu sama lain. Hmmm…kamu tahu kalau
mereka lagi ngeliat cowok atau cewek yang menurut mereka menarik. Kamu
juga bisa tahu apa yang bakal mereka lakukan saat memendam kekesalan.
Nggak cuma itu, kamu juga mengerti bagaimana dia akan bereaksi
saat dia bohong. Wajahnya bakal cemas, suaranya jadi lebih tinggi, dan
dia bakal punya impuls buat bilang “eeeh…” berkali-kali. Kamu pun akan
menggoda mereka:
“Halah…gak usah bo’ong deh sama aku!”
5. SAAT BERSAMA, KALIAN SEPERTI PUNYA DUNIA SENDIRI.
Kalau sudah berkumpul kalian bisa ribut luar biasa. Saking ributnya,
kalian sampai bisa merasa bersalah pada orang-orang di sekitar.
Tapi memang, fakta bahwa kalian membangun dunia kalian sendiri nggak
bisa disangkal. Kalau sudah “terperangkap” di dunia kalian ini,
konsep waktu sudah nggak berlaku lagi. Waktu berjam-jam bakal terasa
nggak lebih dari setengah jam. Balik lagi ke dunia nyata? Malasnya…
6. KALIAN PUNYA KATA-KATA YANG CUMA BISA DIMENGERTI KALIAN SENDIRI.
Kosakata yang kalian pakai nggak ada di tesaurus atau kamus
Inggris-Indonesia. Semua kata atau padanan kata itu hasil kreativitas
kalian sendiri. Bentuknya pun bermacam-macam: nama ejekan satu sama
lain, umpatan-umpatan aneh, sampai singkatan-singkatan kata.
Selain itu, kalian juga bisa mengerti arti gestur sederhana
masing-masing. Ketika kamu meng-SMS sahabatmu di siang hari dengan
ucapan pendek: “Oi.” Temanmu bakal langsung membalas: “Warung Bu Siti,
15 menit.” Cuma dengan beberapa huruf, kalian sudah sepakat dimana
kalian akan makan siang.
7. SAAT KAMU MELAKUKAN HAL-HAL BODOH DAN MEMALUKAN, DIALAH YANG AKAN MENERTAWAKANMU PALING KERAS.
Apa bedanya teman yang baik dan teman sejati? Saat kamu jatuh dari
kursi, teman yang baik akan menolongmu. Teman yang sejati akan
menertawakanmu.
Ketika kamu (yang punya kemampuan navigasi menyedihkan) tersesat
dalam perjalanan pulang dari sebuah hajatan, kamu akan meneleponnya dan
minta tolong dijelaskan arah.
“Ya pakai GPS, dong!” katanya sinis. Akhirnya kamu pun mengaku malu,
“Aku gak ada pulsa buat internet…hehehe…” Pertama, dia akan menertawakanmu dulu. Barulah setelah itu dia akan datang menolongmu.
Bagaimana kamu bisa tahu lebih pasti kalau dia sahabatmu? Kamu tidak
akan sakit hati dengan ejekannya. Justru, kalian akan sama-sama tertawa
karena hal-hal gila yang kamu perbuat.
8. KALIAN TIDAK HARUS PUNYA KETERTARIKAN YANG SAMA.
Kamu suka Linkin Park, dia suka Jason Timberlake. Kamu suka Dangdut, dia
suka musik Rock. Selera musik yang berbeda tidak jadi masalah buat
kalian. Dalam hal buku, kamu suka novel dan dia suka komik. Dalam hal
ketertarikan, kamu suka berita-berita politik dan ekonomi, sementara
sahabatmu lebih suka baca 9Gag.
Dalam hal keahlian? Dia bisa banget masak, sementara kamu cuma bisa
makan. Justru, hal yang berbeda itu membuat kalian bisa saling berbagi
info tentang hal-hal yang kalian tidak ketahui.
9. KALIAN BISA DUDUK BERSAMA TANPA HARUS SALING BICARA.
Kamu dan sahabatmu memang sering ngobrol tentang banyak hal. Namun,
kalian tidak harus selalu ngobrol saat kalian bersama. Tidak ada tekanan
untuk mengisi kekosongan dengan basa-basi. Dalam suasana diam dan
hening pun, kamu merasa nyaman.
Dalam diam, kalian bisa lebih memperhatikan apa yang terjadi di
lingkungan sekitar. Kalian tak keberatan bersenandika tentang apa yang
kamu lihat di depan mata, sebelum membagi pendapatmu dengan sahabatmu.
Dengan ini, dialog kalian jadi bisa lebih bermakna.
10. KAMU BERBAGI DENGANNYA HAL-HAL YANG TIDAK AKAN KAMU BAGI DENGAN ORANG LAIN.
Mungkin kamu akan segan berbagi barang seperti helm dan sandal
jepit dengan orang lain, tapi tidak dengan dia. Kamu juga tidak akan
apa-apa kalau dia meminjam (mengambil) barang-barang di kamarmu untuk
dipakainya sementara.
Ini bukan cuma soal barang-barang fisik saja. Lebih penting lagi, ini
soal apa yang ada di dalam hati kalian masing-masing. Kamu
bisa menceritakan apa saja kepadanya: kenangan-kenangan konyol saat kamu
pertama kali pacaran, pengalaman burukmu di masa kecil, rasa irimu pada
adik atau kakakmu…Kalau dengan orang lain, mana mau kamu
berbagi kisah-kisah ini?
11. DIA SELALU ADA UNTUK MENDENGARKANMU.
Biarpun dia menyebalkan, dialah orang yang akan pertama kali meminjamkan
telinganya saat kamu butuh seseorang untuk mendengarkanmu. Biarpun dia
sering menggodamu, dia juga yang akan menemanimu menghadapi masalahmu.
Biarpun dia yang menertawakanmu paling keras, dia juga yang akan
memperlakukanmu paling sabar. Tak peduli besar atau kecilnya masalahmu,
dia akan selalu ada untukmu. Kamu pun begitu.
12. SAAT KALIAN PUNYA PERTENGKARAN KECIL, KALIAN TIDAK AKAN TERUS DIAM-DIAMAN.
Ada kalanya, kalian saling bertengkar karena hal kecil. Kamu tidak
suka dengan sikapnya yang selalu mengeluh, sementara dia tidak suka kamu
yang diam ketika marah. Dia tahu kamu sedang kesal, dan kalian pasti
berdiam-diaman.
Namun, itu tidak akan jadi berlarut-larut. Tidak ada yang namanya
drama di Facebook atau Twitter, apalagi rebut-rebutan teman. Tak peduli
seberapa “dingin”-nya masa diam-diaman itu, kalian akan mudah luruh saat
menemukan hal menggelikan. Kalian pun akan membicarakan pertengkaran
kalian sambil tertawa. Rasa marah akan berhenti ada.
13. DIA ADA DISAMPINGMU SAAT KAMU DI DASAR JURANG, DAN SAAT KAMU DI PUNCAK GUNUNG.
Dialah orang yang akan pertama kali kamu beri tahu ketika hatimu
ingin meledak bahagia. Dia juga yang melintas di pikiranmu saat matamu
diam-diam basah karena air mata. Ketika hidup sedang semenjana, dia
adalah andalanmu untuk membuat suasana jadi seru.
Kamu membiarkannya menyaksikanmu saat kamu sedang terpuruk. Kamu
membiarkannya mengangkatmu dari dasar palung, bangkit menjadi lebih
baik. Kamu pun akan berbagi kebahagiaannya, bahkan jika itu berarti dia
lulus lebih dulu atau pindah ke luar kota. Hubunganmu dengannya terjalin
dalam batin.
14. DIA MENERIMA KESALAHANMU DAN MENCIPTAKAN MOMEN TERBAIK DALAM HIDUPMU.
Setiap orang pasti melakukan kesalahan, termasuk kamu. Ketika kamu
melakukan kesalahan besar yang membuat orang lain menjauhimu, sahabatmu
akan cukup peduli untuk tetap ada di sisi. Dia yang mengajarimu bahwa
kamu tidak sendiri.
Semua orang di dunia ini punya teman, tapi tak semua punya sahabat.
Ketika kamu sudah menemukannya, jangan lepas mereka. Jadi, apa saja yang
sudah kamu lakukan untukmu selama ini?